Begini Promosi Wisata RI di Pertemuan IMF Tahun Depan

Ilustrasi pertemuan IMF.
Sumber :
  • REUTERS/Jonathan Ernst

VIVA.co.id – Indonesia mendapatkan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah rangkaian pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia pada 2018 mendatang. Pagelaran yang akan dihadiri hampir 15 ribu tamu itu diharapkan juga menjadi ajang untuk menarik para delegasi memperkenalkan keindahan alam dalam negeri

Bank Dunia dan IMF Berlomba Suntik Dana Miliaran Dolar ke Ukraina

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pemerintah akan mengajak para delegasi yang datang dalam perhelatan tersebut untuk mengunjungi destinasi wisata yang saat ini digenjot oleh pemerintah. Destinasi tersebut diantaranya adalah Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Bali, dan Toraja.

“Kami akan atur peserta yang membawa keluarga agar bisa pergi berkunjung ke beberapa destinasi wisata,” kata Luhut, Jakarta, Selasa, 13 Juni 2017.

Situasi Mencekam, Bank Dunia dan IMF Pindahkan Staf dari Ukraina

Pemerintah saat ini berupaya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dasar di kelima potensi destinasi wisata tersebut untuk menarik devisa dari para wisatawan asing dalam pagelaran tersebut. Hal ini, kata mantan Kepala Staf Kepresidenan itu, tentu bisa membantu mendongkrak perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam kesempatan yang sama pun mengaku akan merepresentasikan keindahan alam Indonesia di depan para investor yang menghadiri perhelatan tersebut. Dengan berbagai promosi yang dilakukan, pemerintah berharap bisa menarik investasi dari para delegasi.

Kemenkeu Catat Aset Tanah PTNBH Senilai Rp161,30 Triliun

“Kami akan tawarkan destinasi lain, sehingga akan kami tawarkan di Annual Meeting tahun ini. Sehingga mereka bisa merencanakan setahun sebelumnya. Kami harap ini bisa menjadi cerita sukses bagi Indonesia,” ujarnya.

Lantas, berapa total anggaran yang disediakan pemerintah untuk menyelenggarakan ajang tersebut?

“Karena ini co-hosting, berarti dari Kemenkeu yang berkoordinir semua anggaran dari kementerian dan lembaga termasuk daerah, dan juga dari BI (Bank Indonesia),” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya