VIVAnews - Mendengar kata silikon, sebagian besar orang langsung mengasosiasikan dengan bahan kimia untuk kecantikan. Tetapi bahan silikon ternyata bisa dijadikan sebagai bahan perlengkapan tidur yang nyaman dan murah.
Berbekal pengalaman yang sulit tidur dengan bantal biasa di kos-kosan, Ghufran Mahfuzh, mahasiswa Teknik Metalurgi angkatan 2006, Universitas Indonesia, terinspirasi membuat sendiri bantal yang nyaman.
"Biasanya kos-kosan hanya menyediakan bantal seadanya, seringkali tidak nyaman. Walaupun sepele ini banyak dikeluhkan teman-teman," kata dia kepada VIVAnews beberapa waktu lalu.
Perlengkapan tidur seadanya, kadangkala tidak sesuai standar kesehatan dan tidak nyaman. Tidak heran banyak mahasiswa yang kehilangan kualitas tidur dan masih mengantuk saat perkuliahan.
Akhirnya, ide dari pengalamannya ia tuangkan pada sebuah proposal bisnis. Sebagai referensi awal, Ghufran mencermati perkembangan bantal silikon yang ada sekarang. "Memang sudah ada, tapi harganya tidak terjangkau, apalagi untuk mahasiswa," katanya.
Ghufran yang akrab disapa Aan, lalu berinovasi menciptakan bantal dan bedcover dari silikon sekaligus. Ide ini muncul karena sebagai anak kosan, seringkali tidak tersedia selimut yang nyaman. Dari idenya yang cukup unik ini, Aan mendapat predikat sebagai The Best Experience dan berhak atas dana hibah Rp 8 juta.
Dalam konsepnya, dengan modal Rp 15 juta, ia sudah bisa membeli peralatan seperti dua mesin jahit dan bahan baku. Untuk urusan bahan baku, ia mengaku tidak kesulitan. Namun yang membutuhkan perhatian khusus adalah desain dan kualitas jahitan.
"Agar aman harus bagus dan rapih jahitannya. Desainnya juga mengikuti mode yang eye catching," ujar Aan.
Dengan dana hibah Rp 8 juta dari Universitas Indonesia dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Dikti), ia mengaku cukup terbantu. "Sisanya dari tabungan usaha kecil-kecilan saya dan pinjam dari orangtua," ujar Aan yang bertekad menjadi pengusaha ini.
Aan mengakui, produksi komersial akan berlangsung mulai Oktober mendatang. Produk yang akan ia buat di antaranya bantal, bedcover, atau paket keduanya. Dalam sebulan ia memperkirakan dapat meraup omset Rp 14,5 juta atau Rp 180 juta per tahun. Produksi massal dalam sebulan bisa mencapai 250 pieces.
Untuk pemasaran, Aan yakin tahap awal jaringan mahasiswa yang tersebar di sekitar kampus mampu memenuhi targetnya. Bazaar dan seminar yang kerap berlangsung di UI, bakal menjadi ajang promosi dan menggaet konsumen baru.
Tetapi yang menjadi kendala saat ini selain modal, adalah mengatur waktu antara kuliah, berbagai organisasi yang ia ikuti, serta wirausaha. "Setelah lulus saya akan fokus kepada usaha saya," katanya.
hadi.suprapto@vivanews.com
Baca Juga :
7 Rahasia Google
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang dan Kejaksaan Negeri Kota Batu Saling Bersinergi
Malang
8 menit lalu
Dalam pertemuan ini ada sejumlah agenda yang dilakukan mulai dari pertukaran gagasan, pengalaman, dan informasi hingga menciptakan ruang untuk pertumbuhan dan kemajuan
Presiden Iran Kecam Tindakan AS Usai Mahasiswa Dikeluarkan dari Kampus dalam Demo Pro-Palestina
Wisata
8 menit lalu
Presiden Iran, Ebrahim Raeisi, mengutuk tindakan keras Pemerintah Amerika Serikat yang mengeluarkan mahasiswa dari universitas karena berpartisipasi dalam protes pro-Pale
Kini bermain game tidak hanya mendapatkan keseruan, tapi juga bisa menghasilkan uang. Pasalnya, game-game berikut ini bisa memberikan reward saldo DANA gratis bagi para p
Sambut Baik Kembalinya Nathan Tjoe-A-On, Rizky Ridho: Sangat Bagus untuk Kekuatan Tim
Jabar
15 menit lalu
Nathan sempat diminta kembali pulang memperkuat klubnya Heerenven setelah memainkan tiga pertandingan fase grup Piala Asia U-23. Namun ia kemudian dapat kembali memperku
Selengkapnya
Isu Terkini