Menteri Jonan: Kenaikan Listrik Juli Sudah Tepat

Kapal FPU Jangkrik Siap Beroperasi -Menteri ESDM Ignasius Jonan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan pencabutan subsidi bagi sebagian besar pelanggan 900 Volt Ampere (VA) yang nonsubsidi sudah tepat. Sebab, dana subsidi tersebut dapat dialihkan untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan di wilayah lain.

Tolak Tarif Listrik Naik di 2022, Bambang Haryo: Termahal Sedunia

Jonan mengatakan, proses pencabutan subsidi pelanggan 900 VA sudah selesai per Mei 2017. Sehingga ke depannya, tarif 900 VA non subsidi bakal mengikuti harga keekonomian. Jonan pun tak membantah adanya kemungkinan kenaikan tarif tersebut pada bulan Juli mendatang.

"Nanti mengikuti harga keekonomian. Pemerintah dan PLN sepakat harga jual per kwh makin lama makin ekonomis. Sehingga efisiensi PLN diharapkan bisa lebih baik," kata Jonan di Jakarta, Rabu 14 Juni 2017. 

Anggota DPR Protes Harga Elpiji, BBM hingga Tarif Listrik di 2022

Sebagaimana diketahui, naik tidaknya tarif keekonomian listrik akan mengacu pada tiga faktor. Di antaranya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, inflasi dan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP). Penyesuaian tarif atau tariff adjustment pun dilakukan secara berkala yang dalam waktu dekat dilakukan pada bulan Juli 2017. 

Jonan mengatakan pencabutan subsidi bagi golongan mampu jangan dilihat dari efektif dan tidak efektifnya. Sebab, saat ini masih banyak tugas untuk membangun pembangkit di beberapa wilayah Indonesia.

Pajak Karbon Bisa Buat Harga BBM hingga Elpiji Naik, Ini Hitungannya

"Jadi kalau ditanya efektif enggak efektif (pencabutan subsidi), kita ini kan suatu bangsa besar dari Sabang sampai Merauke. Sesuai arahan Presiden, pembangunan harus merata. Semua harus menikmati hasil pembangunan yang dilakukan secara bertahap," ujar Jonan.

Mantan Menteri Perhubungan itu mencontohkan, saat ini setidaknya ada 2.500 desa yang belum memiliki listrik. Lalu, ada 10 ribu lebih desa yang sistem kelistrikannya masih sangat minim. 

"Jadi uang ini untuk pengembangan itu, dari pada subsidi diberikan untuk orang yang sudah mampu," tegas Jonan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya