Pemerintah Kaji Lagi Perubahan Daftar Negatif Investasi

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shintaloka Pradita Sicca

VIVA.co.id – Pemerintah menyatakan akan kembali mengkaji pembatasan dalam Daftar Negatif Investasi. Perubahan DNI diharapkan menjadi daya tarik investor menanamkan modalnya di dalam negeri. 

Luhut Sebut Apple Juga Sangat Tertarik Investasi di IKN

"DNI nanti dikaji lagi. Ada beberapa sektor yang sedang dibahas," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis 22 Juni 2017.

Airlangga mengungkapkan, salah satu sektor yang dibahas pemerintah saat ini adalah sektor jasa. Para pengusaha yang bergerak di bidang jasa, kata Airlangga, masih mengeluhkan DNI yang sejatinya sudah direvisi.

Luhut Sebut Apple Bakal Investasi Besar: Tim Cook Baru Sadar RI Potensial

Pemerintah, lanjutnya, akan mencari solusi agar perubahan pembatasan DNI tidak menghambat keinginan para investor menanamkan modalnya. Apalagi Indonesia, masih menjadi destinasi favorit investasi saat ini.

"Tentu kami akan lihat apakah sektor jasa yang sedikit less capital insentif akan dibuka, atau format kemitraan," ujarnya.

Bahlil Bocorkan Isi Pembicaraan Jokowi dan Tony Blair: Energi Baru hingga IKN

Bank Dunia sebelumnya merekomendasikan agar pemerintah bisa merevisi DNI untuk menarik minat investasi asing. Sektor investasi, memang menjadi sumber yang mampu menopang perekonomian saat ini.

Bank Dunia memandang, DNI memegang peranan penting dalam menentukan jumlah Penanaman Modal Asing. Menurut lembaga donor itu, masih ada beberapa batasan DNI yang menghambat masuknya investasi ke Indonesia.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024