Meski Ekonomi RI Menguat, BI Waspadai Permintaan Domestik

Gedung Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Fatima El-Kareem

VIVA.co.id – Bank Indonesia menyebut proses pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut pada kuartal II-2017, meskipun tak sekuat perkiraan semula. Salah satunya, pertumbuhan konsumsi yang lebih rendah dan tercermin dari lambatnya penjualan ritel.

Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024

Direktur Departemen Komunikasi BI, Arbonas Hutabarat mengatakan, di sisi lain kinerja ekspor tetap tumbuh, meskipun lebih rendah dari perkiraan semula. Kondisi ini terutama dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan volume ekspor produk primer dan manufaktur. 

"Sebaliknya, investasi tumbuh lebih baik terutama non bangunan yang ditopang investasi terkait sumber daya alam, di tengah investasi bangunan yang masih cukup baik terkait dengan proyek infrastruktur pemerintah dan sektor konstruksi swasta," kata Arbonas di Gedung BI, Kamis, jelang dini hari, 20 Juli 2017.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Ke depan, dia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan membaik ditopang oleh peningkatan kinerja ekspor dan investasi. Dengan perbaikan pada paruh kedua 2017, BI tetap memperkirakan pertumbuhan ekonomi keseluruhan 2017 masih dalam kisaran 5,0-5,4 persen. 

"Sejumlah risiko yang dapat berdampak pada prospek pertumbuhan ekonomi perlu tetap diwaspadai, terutama terkait dengan belum kuatnya permintaan domestik sejalan dengan masih berlanjutnya proses konsolidasi korporasi dan perbankan," ujarnya.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus pada kuartal II-2017. Surplus tercatat sebesar US$3,5 miliar, terutama disumbang oleh besarnya surplus pada neraca perdagangan non migas. 

Adapun ekspor non migas tumbuh 6,8 persen (yoy) khususnya karena peningkatan harga komoditas primer. Sementara itu, impor non migas tumbuh 4,9 persen (yoy) khususnya impor barang konsumsi. 

"Didukung oleh masih kuatnya kepercayaan investor, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan Indonesia pada kuartal II-2017 tercatat US$4,3 miliar, sehingga akumulasi sampai dengan Juni 2017 mencapai US$9,6 miliar," tutur dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya