- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya merealisasikan target kurang lebih 1,2 juta sambungan rumah tangga Jaringan Gas atau jargas pada tahun 2019. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menyediakan gas yang terjangkau bagi masyarakat dan upaya konversi energi ke gas bumi.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Alimuddin Baso mengatakan, pembangun jargas di 2017 ditargetkan mencapai 271,5 ribu sambungan rumah tangga (SR). Pembangunan itu di antaranya delapan ribu SR yang pembiayaannya bersumber dari APBN, 247,5 ribu dari PT PGN Tbk, dan 16 ribu dari PT Pertagas.
"Membangun akses energi masyarakat, adalah bagaimana masyarakat bisa menikmati gas di rumahnya. Pemerintah ingin pastikan, biaya infrastruktur difokuskan untuk direct benefit masyarakat langsung," kata Alimuddin di Jakarta, Rabu 26 Juli 2017.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengusulkan biaya pembangunan jargas dan infrastruktur gas lainnya 100 persen bersumber dari APBN. Hanya saja, anggaran kementerian hanya mampu melakukan separuhnya.
"Kita sudah usul 100 persen, tapi APBN hanya mampu separuhnya. Dana pemerintah kan terbatas. Anggaran kita (Kementerian ESDM) Rp6 triliun lebih, 51 persen untuk infrastruktur, infrastruktur migas 1,5 Triliun," kata dia.
Untuk itu, ia mengatakan, bahwa APBN saat ini hanya mampu melakukan pembangunan Jargas di 10 Lokasi di Indonesia. Selebihnya akan dikerjasamakan dengan BUMN.
"Dari 2015-2019, 10 ruas menggunakan APBN, selebihnya BUMN. Kemampuan negara dorong percepatan jargas ini terbatas, tapi ke depan kami tetap harus pikirkan segementasi masyarakat." (mus)
Kebijakan Harga Gas Diharapkan Dukung Keberlanjutan Industri Migas Nasional
Kebijakan terkait harga gas bumi diharapkan dapat mendukung terciptanya keberlanjutan industri minyak dan gas (migas) nasional.
