Dirjen Hubdar Mundur dari Jabatan

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA.co.id – Direktur Jenderal Perhubungan Darat dari Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto Iskandar memutuskan untuk pensiun dini dari jabatannya di Kementerian Perhubungan. Ia mengatakan, keputusan itu telah diambil melalui berbagai pertimbangan.

Kemenhub Tambah Kapal di Rute Panjang-Ciwandan Demi Urai Arus Balik Mudik, Catat Jadwalnya!

Pudji mengatakan, ia mundur bukan karena berhasil atau tidak dalam pekerjaan. Melainkan, karena komitmennya sejak masuk ke Kepolisian untuk pensiun dini di usia 58 tahun.

"Saya berhenti di 58 pada saat saya diwisuda (purnawirawan Polri), saya diwisuda purna Polri, saya harus berani ambil keputusan untuk tidak melanjutkan, sampai 60," kata Pudji, Jumat 18 Agustus 2017.

Sopir Bus Dianjurkan Tak Berkendara Lebih dari 4 Jam saat Antar Pemudik

Pudji menceritakan, dia telah mengambil keputusan ini dengan pertimbangan yang matang. Bahkan, telah melalui ritual ibadah sebagai umat Muslim, seperti Salat Istikharah hingga ke berdoa di tanah suci.

"Saya katakan sama beliau, ini adalah keputusan kata hati saya, bahkan kita orang Islam kalau ada kegalauan, itu Salat Istikharah, saya lakukan itu, itu pun tak cukup di Indonesia. Saya izin umrah ke Pak Menteri. Saya enggak ngomong umrahnya untuk apa. Tapi untuk Istikharah itu, jadi selama di sana saya salat. Nah, bisikannya Allah itu,  ya sudah memang saya harus tetap mengajukan pensiun dini, di usia 58, itu enggak ada guncangan apa-apa," kata Pudji menceritakan komunikasinya dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. 

Begini Cara Memilih Angkutan Bus yang Laik Jalan

Puji mengaku telah menyerahkan surat pengajuan pensiun dini sejak bulan Juni 2017. Namun, SK Presiden yang menyetujui pengunduran dirinya baru dikeluarkan pada tanggal 8 Agustus 2017. Untuk itu, kata Pudji, pada senin 21 Agustus 2017, dirinya akan digantikan pelaksana tugas tanpa acara serah terima jabatan.

Dia menuturkan, keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan arus mudik dan balik lebaran tidak akan menggoyahkan komitmennya untuk pensiun dini. 

"Saya sadar dan paham  semua itu Allah SWT yang memberi, ini saatnya saya harus menerima kenyataan itu. Dan berani mengambil sikap. Kenyataannya, mesti mau bagus mau jelek pun (arus mudik) saya harus terima itu. Alhamdulillah hasilnya bagus, tapi kalau jelek pun saya akan bunyi begini (pensiun dini). Jadi, itu tadi, saya harus berani mengambil sikap," ujarnya menegaskan. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya