Empat Alasan BI Turunkan Suku Bunga 7 Day Repo Rate

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kuartal kedua memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 0,25 basis poin, dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen. Dengan demikian, suku bunga deposito turun di level 3,75 persen, dan suku bunga pinjaman turun di level 5,25 persen.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan utama bank sentral menurunkan tingkat suku bunga acuan. Otoritas moneter mencatat, setidaknya ada empat indikator yang menjadi dasar keputusan BI memutuskan untuk melonggarkan kebijakan.

Pertama, dari laju inflasi hingga pertengahan tahun ini lebih rendah dari yang diperkirakan bank sentral sebelumnya. Bahkan, hasil assessment BI mengenai hal tersebut pun sudah menghitung dampak kenaikan harga listrik yang selama ini dikhawatirkan akan menekan laju inflasi sepanjang 2017.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

“Inflasi yang lebih rendah membuka ruang kebijakan penurunan suku bunga. Dan ini konsisten dengan kerangka kebijakan moneter kita,” kata Perry, dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2017.

Faktor kedua yaitu, defisit transaksi berjalan yang tetap terkendali, dan diperkirakan berada di level 1,5-2 persen terhadap produk domestik bruto tahun ini. Tahun depan, BI pun memperkirakan defisit transaksi berjalan berada di kisaran 2-2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), atau lebih rendah dari batas yang ditetapkan sebesar tiga persen terhadap PDB.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Faktor ketiga yaitu, meredanya faktor eksternal, terutama dari arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat yang lebih tergambarkan secara jelas, dan diperkirakan tidak akan memberikan pengaruh terhadap perekonomian nasional. Hal ini menjadi pertimbangan bank sentral sebelum memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan.

“Keempat, kami melihat penurunan ini dapat mendorong penyaluran kredit dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kami akan koordinasi dengan otoritas fiskal dan yang lain, untuk mendorong penyaluran kredit,” ujarnya.

Deputi Gubernur BI Sugeng tak memungkiri, ada ruang lebih bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneternya, usai melaksanakan RDG selama dua hari belakangan. Keputusan ini pun diharapkan mampu memberikan dampak lebih terhadap perekonomian nasional. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya