VIVAnews - Ekonom Faisal Basri menilai Indonesia bisa selamat dari krisis global dikarenakan bukan struktur ekonomi yang kuat. Namun hanya faktor kebetulan saja (lucky).
Menurut dia, faktor lucky tersebut adalah perbankan belum sempat bermain dalam subprime mortage dan mempunyai nilai ekspor yang kecil.
"Itu sebabnya kita selamat," kata dia pada saat peluncuran bukunya berjudil Lanskap Ekonomi Indonesia di Jakarta Rabu 7 Oktober 2009.
Sementara naiknya daya saing Indonesia dari peringkat 52 menjadi 41 bukanlah akibat adanya gebrakan kebijakan, namun karena negara tetangga mengalami keterpurukan.
Pernyataan Faisal tersebut menanggapi pernyataan Mantan Gubernur BI yang sekarang menjadi calon wakil presiden terpilih Boediono mengenai Indonesia berhasil keluar dari krisis dikarenakan belajar dari pengalaman krisis terdahulu.
Lanskap Ekonomi Indonesia, terdapat 5 sasaran strategis yang harus dicanangkan pemerintah mendatang agar tercapai struktur ekonomi yang merata dan adil.
Kelima sasaran adalah pertama, struktur ekonomi yang kokokh yang tak rentan diterpa gejolak eksternal, mandiri dan berdaya saing. Kedua, sumber daya manusia berkualitas. Ketiga mobilisasi seluruh potensi sumber dana dalam negeri untuk menghasilkan pembiayaan yang selaras dengan kebutuhan investasi. Keempat, pemanfaatan sumber daya alam secara sinergis dan lestari. Kelima, birokrasi yang kompeten, efektif, dan bersih.
Menurut Faisal, dengan lima sasaran tersebut angka pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan yang tinggi dapat bisa diselesaikan dengan cepat. Selain itu, penerimaan pajak oleh pemerintah masih dapat ditingkatkan sehingga pemerataan pembangunan dapat dirasakan semua pihak di semua wilayah.
heri.susanto@vivanews.com
Deretan 5 Brand Perbankan Terkuat di Dunia, BCA Menempati Posisi Pertama
Bank Central Asia (BCA) baru-baru ini diberi penghargaan sebagai brand perbankan terkuat di dunia pada tahun 2024, menurut data dari Brand Finance Banking.
