Lanskap Ekonomi Indonesia

Faisal: Mandiri, Contoh Kegagalan Merger BUMN

VIVAnews - Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri menilai penggabungan empat bank negara ke dalam PT Bank Mandiri Tbk merupakan salah satu contoh bentuk merger yang gagal.

Hal itu diungkapkan oleh Faisal Basri dalam bukunya setebal 622 halaman yang berjudul Lanskap Ekonomi Indonesia yang diluncurkan di Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2009.

Di halaman 437 dan 441, Faisal membahas mengenai merger Bank Mandiri. Menurut dia, penggabungan BUMN yang sama-sama sakit hanya akan menghasilkan perusahaan baru yang lebih sakit. Pemaksaan merger antara BUMN yang tidak komplementer, meskipun bisnisnya sama, hanya akan memboroskan dana.

"Kita harus belajar dari kegagalan penggabungan Bank Mandiri," ujar Faisal.

Menurut dia, setelah menjadi perusahaan baru, Mandiri tidak lantas lebih baik ketimbang kinerja empat bank bobrok pembentuknya. "Bank Mandiri sampai sekarang tidak tak kunjung menjadi agent of development yang benar-benar andal."

Bahkan, dia mengingatkan meskipun muncul sebagai perusahaan keuangan dengan aset terbesar di Indonesia, Mandiri masih saja didera masalah internal.

Dia menyebutkan Mandiri pelit memberikan kredit, tak bersahabat dengan penabung kecil seperti bank lainnya, serta bisa menikmati laba besar hanya karena pendapatan bunga dari obligasi rekap yang notabene uang rakyat.

Polri Sebut Angka Kecelakaan Mudik Lebaran 2024 Turun 12 Persen

Karenanya, Faisal mengingatkan rencana pemerintah yang akan menggabungkan dua perusahaan negara yang sama-sama sakit, yakni PT Perusahaan Perikanan Indonesia dan PT Mina. "Itu hanya akan menciptakan perusahaan yang lebih sakit, bahkan langsung sekarat."

heri.susanto@vivanews.com

Begini Potret Lebaran Prajurit Satgas MTF TNI Konga di Daerah Operasi Lebanon
Wakil Ketua Umum Gerindta sekaligus Waka Komisi III DPR RI, Habiburokhman

Soal Sandiaga Kunjungi Rumah Prabowo, Gerindra Sebut Ada Gestur Politik

Menurut Habiburokhman, makna politiknya adalah semangat rekonsiliasi.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024