Kuartal III, Ekonomi NTB Tumbuh 4,19%

VIVAnews - Perekonomian Nusa Tenggara Barat pada triwulan III 2009 tumbuh positif searah dengan angka pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan, sebesar 4,19 persen. 

Kantor Bank Indonesia Mataram mencatat, peningkatan tersebut signifikan dibandingkan dengan triwulan yang sama pada 2008 yang mengalami kontraksi 8,20 persen. 

Kepala Kantor Bank Indonesia Mataram Tri Dharma mengatakan, pertumbuhan ekonomi NTB itu dipengaruhi faktor tahun ajaran baru 2009-2010, bulan Rhamadan, dan Hari Raya Idul Fitri yang menyebabkan peningkatan konsumsi masyarakat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu Tri Dharma menjelaskan, peningkatan pertumbuhan ekonomi NTB itu juga didorong meningkatnya tiga sektor pendukung seperti pertanian, pertambangan, dan sektor pariwisata.

Tidak hanya itu, pulihnya permintaan terhadap komoditas logam seiring membaiknya kondisi pasar Internasional juga memicu pertumbuhan di sektor pertambangan.

"Harga komoditas konsentrat tembaga di pasar Internasional membaik. Jika pada Desember 2008 harganya US$ 3,07 per metrik ton, pada September 2009 harganya melonjak menjadi US$ 6,415," kata Tri Dharma kepada wartawan di Mataram, Kamis 8 Oktober 2009.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi NTB, menurut dia juga terjadi akibat keluarnya surat izin pemakaian hutan PT Newmont Nusa Tenggara hingga 2028.

Hal itu yang dinilai mendorong kinerja sektor pertambangan yang tumbuh sebesar 2,66 persen (yoy), naik dibandingkan dengan tahun lalu yang mengalami kontraksi hingga 20,81 persen (yoy).

"Peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat saat menyambut Puasa dan Lebaran tercermin dari penjualan makanan dan pakaian turut mendorong pertumbuhan ekonomi NTB," ujarnya.

Sementara, laju inflasi NTB hingga september 2009 mengalami penurunan. Laju inflasi tahunan tercatat sebesar 4,63 persen turun tipis dibanding triwulan II 2009 yang mencapai 2,83 persen (yoy). Meski demikian, inflasi NTB masih berada di atas laju inflasi nasional sebesar 2,83 persen (yoy).

Penurunan inflasi tersebut terjadi akibat peningkatan konsumsi masyarakat saat menjelang Lebaran. Selain itu, kondisi cuaca yang kondusif mendukung produktivitas pertanian, sehingga tekanan pada kelompok bahan makanan terjaga.

Laporan: Edy Gustan l Mataram

hadi.suprapto@vivanews.com

Elite Gerindra Sebut Polri Sudah "On the Track" Tangani Kasus Firli Bahuri
Ilustrasi teknologi tes DNA yang praktis

Analisis Metabolisme Tubuh dan Kebutuhan Nutrisi Lewat Tes DNA

Sebuah tes DNA yang menganalisis metabolisme dan kebutuhan nutrisi, memungkinkan para pengguna memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai kondisi kesehatannya

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024