Matahari Tutup Dua Gerai Akibat Tergerus Belanja Online

Pengunjung memilih barang di dalam gerai Matahari, Pasaraya, Manggarai.
Sumber :
  • Linda Hasibuan - VIVA.co.id

VIVA.co.id – PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) tak mau kebijakan penutupan dua gerai di Pasaraya Manggarai dan Pasaraya Blok M, Jakarta, yang dilakukan PT Matahari Department Store Tbk, disebut akibat tak ada lagi pengunjung yang datang untuk berbelanja.

Merayakan Kehadiran Denim Lokal: Denim Universe dan Kultur Anak Muda di Indonesia

Presiden Direktur MPPA Benjamin J Mailool mengatakan, penutupan kedua gerai Matahari di dua lokasi itu merupakan hal yang biasa dalam sebuah bisnis, bukan karena pelemahan daya beli.

"Jadi itu salah persepsi karena penutupan gerai itu hal yang biasa, kita buka, kan juga enggak digembar-gemborin," kata Benjamin di Sentra Distribusi di Balaraja, Tangerang, Banten, Selasa 19 September 2017.

Gerai Dibuka, Ini Protokol yang Diterapkan Matahari Department Store

Sementara itu, menurut Head Corporate Communication MPPA, Fernando Repi, pihaknya sebetulnya, telah melakukan divestasi di anak perusahaan, yaitu PT Matahari Departement Stores Tbk (LPPF) pada tahun 2010. 

Secara pribadi, ia mengaku tidak mengetahui alasan pasti penutupan dari dua gerai Matahari. "Jadi sejak 2010 sebenarnya sudah divestasi, sehingga tidak ada hubungan lagi dengan MPPA. Cuma, gudang mereka masih satu area dengan kita di sebelah sana," kata Fernando.

Tiga Kuartal, Laba Bersih Matahari Dept Store Catat Rp1,1 Triliun

Namun, Fernando mengungkapkan, sebenarnya alasan utama dari penutupan itu karena adanya peralihan cara belanja masyarakat di kota besar yang beralih belanja online. 

"Pola belanja orang enggak bisa dihindari, makanya kita juga punya online juga, salah satu cara menjangkau customer kita, jadi kita juga punya offline dan online," ujar dia. 

Maka dari itu, Fernando memastikan penutupan gerai milik PT Matahari Departement Stores Tbk, hal yang biasa terjadi. 

"Normal, cuma memang kota besar pola orang belanja sudah susah, mereka memang lebih memilih produk bulanan mereka melalui online," kata dia. 

Menurutnya pihaknya memiliki pangsa pasar belanja online yang cukup baik, terutama di kota besar. "Kita punya Hypermart, kita sudah 80 persen berjalan online, banyaknya di kota besar, karena memang enggak bisa kita hindari," ujar dia. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya