BI: Ruang Pelonggaran Suku Bunga Kredit Makin Terbuka

Suku bunga bank
Sumber :
  • Dokumentasi Rumahku.com

VIVA.co.id – Bank Indonesia optimistis, pelonggaran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga semakin membuka ruang bagi bank menurunkan suku bunga kredit. Meski demikian, bank sentral tak memungkiri, dampak pelonggaran tersebut baru bisa terasa pada awal tahun depan.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Berdasarkan data bank sentral, penurunan suku bunga kredit hingga saat ini baru turun 115 basis poin. Penuruan tersebut, berbading terbalik dengan penurunan tingkat suku bunga acuan BI yang sudah dilakukan sejak akhir 2016, yaitu sebesar 175 basis poin.

“Masih ada ruang bagi pelonggaran suku bunga perbankan,” kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Doddy Budi Waluyo dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat malam, 22 September 2017.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Melambatnya fungsi intermediasi perbankan, tercermin dari pertumbuhan kredit Juli yang masih relatif rendah yaitu 8,2 persen secara year on year. Meskipun membaik dibandingkan bulan sebelumnya yakni di kisaran 7,8 persen, namun angka tersebut belum bisa dikatakan baik.

“Pertumbuhan kredit yang tinggi hanya terjadi pada sektor konstruki, listrik, jasa dan pertanian. Sedangkan sektor-sektor lain, masih tumbuh rendah,” katanya.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Belum lagi, ditambah dengan pertumbuhan dana pihak ketiga pada Julu yang tercatat 9,7 persen secara year on year, atau menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 10,3 persen secara year on year. Penurunan terjadi, pada dana pihak ketiga valuta asing.

“Kedepan, intermediasi perbankan diperkirakan akan membaik sejalan dengan penurunan suku bunga acuan dan pelonggaran kebijakan makro prudensial oleh BI, serta kemajuan dalam konsolidasi perbankan dan korporasi,” ujarnya.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Filianingsih Hendarta menegaskan, alasan BI melonggarkan kebijakan moneternya adalah mempercepat penurunan suku bunga kredit melalui jalur suku bunga. Namun, nyatanya hal itu sampai saat ini belum terealisasi.

“Diharapkan kalau suku bunga acuan turun, cost of fund turun, akan diikuti turunnya bunga operasi moneter dan bunga deposito. Nanti akan diikuti juga suku bunga kredit,” katanya.

Terlepas dari pelonggaran kebijakan yang dilakukan bank sentral, Menurut Filianingsih, penurunan suku bunga kredit perbankan akan tetap bergantung pada intermediasi perbankan masing-masing. Maka dari itu, diharapkan perbankan bisa mengakhiri konsolidasinya tahun ini.

“Semoga bank bisa segera menuntaskan konsolidasinya lebih efektif, dan efisien dalam pembiayaan. Semoga suku bunga kredit juga bisa turun,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya