- VIVA.co.id/Muhammad Yasir
VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera hanya menunggu waktu. Menhub pun membantah, proyek yang masuk dalam rencana strategis pengembangan jaringan kereta api 2015-2019 itu mangkrak.
“Ini masalah waktu saja. Kalau pun ada yang terhenti, masalah penyelesaian dokumen saja,” kata Budi, saat ditemui di Kota Binjai, Sumatera Utara, Minggu 24 September 2017.
Progres pembangunan jalur yang membentang sejauh 1.5890 kilometer tersebut dikabarkan mangkrak. Padahal, proyek yang nantinya akan menyambungkan wilayah Lampung hingga Aceh itu merupakan salah satu proyek strategis nasional.
Namun, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu menegaskan, pemerintah akan terus berupaya mempercepat pembangunan jalur tersebut. Hal ini diharapkan, mampu menekan ongkos biaya angkutan barang tambang dan sumber daya alam lainnya di wilayah tersebut.
“Kereta api Trans Sumatera ini, memang menjadi prioritas dari pemerintah pusat. Target 2018 akhir, atau 2019 akhir,” jelasnya.
PT Kereta Api Indonesia Divre I Sumatera Utara tak memungkiri, progres pembangunan jalur kereta apo Trans Sumatera terhambat, lantaran jadwal pembebasan dan penertiban lahan yang tersendat, diantaranya di kawasan Pasar Timah dan Pegadaoan yang seluruh lahannya milik PT KAI.
Operator pun tengah melakukan berbagai upaya untuk menekan berbagai macam hambatan, yang menganggu progres pembangunan. Dengan demikian diharapkan, seluruh pembangunan jalur tersebut bisa rampung sesuai yang ditargetkan pemerintah.
97 Persen Selesai, Jokowi Akan Resmikan Jalur KA ke Kuala Tanjung
Peresmian bersamaan dengan beroperasinya pelabuhan Kuala Tanjung.
