Tarif Tol Bawen-Salatiga yang Diresmikan Jokowi

Gerbang Tol Salatiga.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo telah meresmikan jalan tol Semarang-Solo seksi III ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 km pada Senin, 25 September 2017. Peresmian tersebut menambah panjang jalan tol yang telah berhasil dibangun pemerintah.

Siap-siap Tarif Tol Dalam Kota Resmi Naik Besok, Ini Rinciannya

"Dengan mengucap bismillahirohmanirohim, saya resmikan seksi III Bawen-Salatiga jalan tol Semarang-Solo," ucap Presiden dikutip dalam siaran pers Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pada Selasa 26 September 2017.

Pada kesempatan tersebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjabarkan jalan tol Semarang-Solo terbagi atas lima seksi yakni Seksi I Semarang-Ungaran (10,85 Km) beroperasi sejak November 2011, Seksi II Ungaran-Bawen (11,99 Km), beroperasi sejak April 2014, sedangkan Seksi III Bawen Salatiga (17,57 Km) dioperasikan mulai hari ini.

Sri Mulyani Ungkap 'Kontraksi Dalam' Belanja Modal Januari 2022

Sementara Seksi IV Salatiga-Boyolali (24,50 Km) dan Seksi V Boyolali-Solo (7,74 Km), progres konstruksi fisiknya telah mencapai 27 persen dengan progres pembebasan tanah 98,8 persen, sehingga  ditargetkan dapat difungsikan saat Lebaran 2018 dan beroperasi seluruhnya pada akhir 2018.

"Kecepatan membangun perkerasan jalan pada ruas Salatiga-Solo adalah 300 meter per hari. Sehingga progresnya bisa cepat," tambah Menteri Basuki.

Daftar 12 Ruas Jalan Tol Baru yang Diresmikan 2021

Adapun untuk tarif tol yang akan diberlakukan mulai hari ini, Selasa, 26 September 2017 untuk golongan I dari (GT) Banyumanik ke GT Salatiga sebesar Rp32 ribu, dari GT Ungaran ke GT Salatiga Rp25 ribu, sementara dari GT Bawen ke GT Salatiga Rp17.500.

Menurut Menteri Basuki, tol Semarang-Solo merupakan bagian dari Trans Jawa (Merak-Banyuwangi) dengan total panjang 1.187 km dan termasuk dalam target pembangunan jalan tol sepanjang 1.800 km hingga 2019 mendatang.

Pada seksi III Bawen-Salatiga, keseluruhan investasi mencapai Rp7,3 triliun yang dipenuhi baik melalui modal sendiri dan pembiayaan Sindikasi Bank yaitu BNI, Bank Mandiri, BRI dan Bank Jateng. Selain itu terdapat dukungan pemerintah berupa konstruksi sepanjang 2,2 km pada segmen Sidorejo-Tenggaran. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya