Tak Benar, BBM di Papua Banyak dari Australia

VIVAnews - PT Pertamina (Persero) menyatakan masih menguasai pasar pada penjualan bahan bakar minyak industri di wilayah Indonesia Bagian Timur. Ini menyusul tudingan beberapa pelanggan, seperti industri pertambangan di Papua memilih impor bahan bakar dibandingkan membeli ke Pertamina.

"Pelanggan kami tidak berpindah," kata Wakil Presiden BBM Industri Pertamina Hariyoto Saleh kepada VIVAnews melalui sambungan telepon, Senin 12 Oktober 2009.

Perbaiki Dop Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Dunia

"Tak benar ada impor BBM (industri) yang masuk besar-besaran. Di Papua kami masih  dominan."

Hariyoto mengatakan, perseroan memiliki beberapa depo BBM di wilayah Indonesia Timur, sehingga sulit bagi perusahaan minyak mulatinasional lain, seperti Petronas dan Shell, merebut pelanggan Pertamina."Penjualan masih bagus," kata dia.

Namun, untuk pasar BBM industri di Jawa dan Sumatera persaingan sudah semakin ketat. Mengingat perusahaan-perusahaan migas multinasional mulai banyak yang merambah bisnis hilir BBM.

Sebelumnya, pemilik Grup Medco Arifin Panigoro dalam acara Papua Invesment beberapa waktu lalu menyatakan, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia Timur, khususnya Papua, lebih memilih menggunakan BBM impor dari Australia dibandingkan dari Pertamina. Sebab infrastruktur pendistribusian BBM Pertamina masih minim, serta harga jual yang kurang kompetitif.

hadi.suprapto@vivanews.com

Sidang Putusan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di MK, Ganjar-Mahfud

PDIP Gugat KPU ke PTUN, Ganjar: Tugas Saya dan Pak Mahfud Berakhir Usai Putusan MK

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyerahkan proses gugatan PDIP ke pengadilan PTUN Jakarta

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024