Jika Paham Tiga Hal Ini, Anda Siap Investasi Saham

IHSG
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Salah satu instrumen investasi yang mempunyai banyak keuntungan adalah investasi saham. Investasi ini juga mempunyai risiko paling besar di antara produk investasi lainnya.

IHSG Berpotensi Menguat dan Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Mungkin kita juga akan sedikit berpikir dua kali jika mendengar istilah saham. Karena besarnya risiko investasi saham apabila salah dalam mengambil keputusan.

Tanpa kita ketahui, banyak keuntungan dari saham di Indonesia yang dinikmati orang asing. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat selama 10 tahun terakhir banyak keuntungan saham dari Indonesia yang diambil pihak asing. Karena itu, Pemerintah mendorong masyarakat ambil bagian dalam bursa saham di Indonesia.

IHSG Dibayangi Pelemahan Meski Kinerja APBN Surplus

Ada beberapa hal yang harus dicermati sebelum mengambil keputusan untuk bermain saham. Pengetahuan yang mumpuni dalam bermain saham sangat diperlukan sebagai modal dasar dalam ikut ambil bagian bermain saham di bursa saham.

Berikut ini beberapa pengetahuan yang perlu dipahami betul-betul bila ingin terjun ke dalam investasi saham, seperti dikutip dari Cermati.com, Jumat 13 Oktober 2017:

IHSG Awal Pekan Dibayangi Koreksi Wajar

1. Mengerti dengan baik apa itu saham

Kita harus paham benar apa saham itu. Menurut definisinya, saham adalah bukti atau tanda keikutsertaan kepemilikan terhadap badan usaha. Itu artinya saham merupakan bukti bahwa kita telah ikut menanamkan uang ke suatu perusahaan dengan hak-hak yang terbatas dan diatur sebelumnya.

Bukan berarti dengan ikut memiliki kita bisa seenaknya sendiri bertindak terhadap perusahaan tersebut. Besaran nilai saham juga sangat berpengaruh terhadap hak yang kita miliki.

Namun, sebagai bagian dari investor, tentu kita akan dapat menikmati dividen atau laba perusahaan kalau perusahaan dalam kondisi baik. Akan tetapi, jika perusahaan merugi, kita juga akan menderita kerugian pula.

Di BEI terdapat lebih dari 500 perusahaan yang menjual sahamnya ke publik. Perusahaan-perusahaan ini terdiri dari banyak bidang usaha seperti perbankan, tambang, manufaktur, dan lain-lain.

Harga selembar sahamnya pun bervariasi mulai Rp50-Rp10 ribu. Pembelian minimal menurut ketentuan adalah satu lot yang artinya terdiri dari 100 lembar saham.

2. Sukses, untung banyak jika gagal, rugi besar

Semakin tinggi risiko dalam sebuah investasi, semakin tinggi pula return dari investasi tersebut. Saham merupakan instrumen investasi yang memberikan banyak kentungan daripada instrumen investasi lainnya. Namun, saham mempunyai risiko yang cukup besar pula.

Risiko saham biasanya meliputi turunnya harga saham atau sulitnya menjual kembali saham untuk mendapatkan dana. Salah satu cara untuk menghindari risiko bermain saham adalah mempelajari portofolio dari perusahaan yang akan dipilih. Kita harus peka dalam memilih perusahaan dengan kemampuan analisis portofolio dari perusahaan tersebut.

3. Mau cepat atau lama

Ini tergantung dari pilihan waktu yang diambil. Ingin investasi jangka panjang atau jangka pendek. Untuk yang tertarik dengan investasi jangka panjang, ia disebut sebagai investor dan untuk yang menginvestasikan uangnya dalam jangka pendek disebut trader.

Selain jangka waktu dalam berinvestasi, jumlah dana juga membedakan. Investor biasanya mempunyai jumlah dana yang besar dan biasanya untuk jangka panjang. Sementara trader biasanya menginvestasikan uangnya dalam jumlah kecil di banyak perusahaan dengan tujuan mencari keuntungan secara cepat.

Tiap-tiap investor dan trader mempunyai kelebihan dan kekurangan. Bagi investor, kelebihan yang dimiliki adalah keuntungan yang semakin besar karena jumlah uang yang diinvestaikan dalam jumlah yang besar pula.

Namun, perlu kita ketahui untuk menjadi seorang investor perlu pengalaman dan analisis yang cukup agar terhindar dari kerugian yang juga cukup besar pula. Bagi trader, mungkin akan terlihat aman karena dengan jumlah uang yang akan diinvestasikan bernominal kecil.

Trader biasanya menyebarkan uangnya di banyak perusahaan sehingga kalau menderita kerugian dari perusahaan A, ia masih mempunyai kesempatan di perusahaan B. Namun, keuntungan yang didapat juga sepadan dengan dana yang diinvestasikannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya