- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Di tengah tantangan industri keuangan yang semakin sulit, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atau WOM Finance terus mencatatkan kinerja positif tahun ini. Sejumlah strategi yang tepat diakui menjadi pendorong kesuksesan tersebut.
Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar mengatakan, pada Januari hingga September 2017 Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp101 miliar atau naik 78 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp57 miliar.
Menurut dia, peningkatan kinerja perseroan didorong oleh peningkatan produk pembiayaan multiguna (MotorKu dan MobilKu), perbaikan kualitas portfolio dan efisiensi biaya operasional.
"Dari segi kinerja pembiayaan, sampai September 2017 Perseroan salurkan 327 ribu unit. Penyaluran pembiayaan didominasi produk kendaraan sepeda motor baru sebanyak 169 ribu unit atau setara 53 persen, disusul pembiayaan MotorKu dan MobilKu sebesar 134 ribu unit atau setara 41 persen," jelas Djaja, dalam keterangan tertulisnya, Senin 23 Oktober 2017.
Sementara itu, lanjut dia, untuk piutang pembiayaan yang dikelola perseroan tercatat naik delapan persen dari Rp5,5 triliun pada periode tahun lalu menjadi Rp5,9 triliun pada akhir September 2017.
Ia mengungkapkan, Pulau Jawa merupakan daerah yang menjadi kontributor utama penyaluran pembiayaan sebesar 79 persen, diikuti Sumatera 15 persen dan Kalimantan Sulawesi enam persen.
Djaja menambahkan, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan aset yang baik, dengan mencapai Rp6,9 triliun pada akhir September 2017, meningkat 4 persen dibandingkan posisi Desember 2016 sebesar Rp6,7 triliun dan tumbuh 10 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp6,3 triliun.
Lalu, total liabilitas Perseroan mencapai Rp6 triliun atau naik 10 persen dari Rp5,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. “Kami optimis menghadapi sisa tahun 2017 untuk kinerja yang lebih baik lagi,” tegasnya.
Direktur Keuangan WOM Finance Zacharia Susantadiredja menambahkan, hingga akhir September 2017, sumber dana Perseroan berjumlah Rp5,4 triliun dengan pinjaman bank sebesar Rp2,8 triliun dan pinjaman obligasi sebesar Rp2,7 triliun, naik sebesar 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp4,9 triliun.
Sementara itu, gearing ratio terjaga pada tingkat 5,5 kali. “Kami juga berencana untuk menerbitkan obligasi Berkelanjutan WOM Finance II Tahap III di akhir tahun ini untuk mendukung pertumbuhan bisnis,” ujarnya.
Begini Caranya Bikin Milenial Terpikat Sama Emas
Investor sebaiknya berinvestasi pada emas nonperhiasan seperti logam mulia. Emas juga salah satu bentuk investasi yang cukup diminati milenial.
