Trump Akui Yerusalem, Begini Pandangan Ketua Umum Kadin

Kota Suci Yerusalem.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA – Pengakuan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dikecam dunia. Sikap orang nomor satu di negeri Paman Sam itu ditengarai bakal memengaruhi aspek perekonomian khususnya perdagangan dunia.

Terungkap, Ibu Kota yang di Klaim Zionis Israel Pernah Dilanda Gempa Dahsyat

Namun, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani, berharap kebijakan Presiden AS itu tidak berpengaruh terhadap perdagangan Indonesia dengan negara lain, termasuk AS.

"Pemerintah dan dunia sudah mengantisipasi akan banyak kebijakan Trump yang kontradiktif, dan proteksionisme. Orang makin lama makin terbiasa dengan hal-hal aneh. Semoga enggak berdampak ke perdagangan," kata Rosan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin 11 Desember 2017.

Australia Batalkan Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel

Ia pun memastikan hubungan antarpengusaha global tidak akan terganggu dengan adanya kebijakan tersebut. "Enggak lah, jalan aja. Dagang, dagang aja," kata dia.

Siklus krisis ekonomi 10 tahun, akankah berulang?

Ciputra Meninggal Dunia, Kadin Kehilangan Tokoh 'Peracik' Kota Jakarta

Sementara itu, mengenai siklus krisis 10 tahun yang dialami Indonesia pada 1998 dan 2008, apakah akan kembali terjadi di 2018, Rosan mengaku tak melihat adanya kemungkinan terjadi krisis ekonomi. Ia yakin, pada 2018 seluruh aspek perekonomian akan membaik.

"Saya lihatnya 2018 mestinya lebih baik ya. Saya enggak melihat ada kemungkinan seperti krisis 1998 dan 2008. Pertama, optimisme dunia juga membaik secara keseluruhan," ujar dia.

Kemudian, alasan kedua, menurut dia, pertumbuhan Indonesia yang cenderung stabil dan relatif meningkat, karena harga komoditas yang baik. Selain itu, kebijakan pembangunan infrastruktur Indonesia yang cukup masif dan akan mulai dirasakan dampaknya pada tahun-tahun ke depan.

"Karena enggak bisa secara instan. Dari pemerintah kita, perekonomian kita akan lebih berjalan lagi di 2018 karena banyaknya pilkada, akan makin positif, makin banyak spending di daerah-daerah. Dan kebijakan dari padat karya cash, akan punya dampak signifikan karena hampir Rp60 triliun lebih yang akan distribusikan ke daerah," ujar dia.

Mengenai ketidakpastian dari luar, ia yakin pemerintah dalam hal itu sudah bisa mengantisipasi secara lebih baik. "Ketidakpastian pasti selalu ada. Sekarang orang sudah mulai banyak mengantisipasi dan menjadi lebih baik kalau sudah diantisipasi," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya