Menteri Bambang Klaim Kemiskinan RI 2017 yang Terendah

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • dok.Bappenas

VIVA – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengklaim tingkat kemiskinan RI pada 2017 menjadi yang terendah sepanjang sejarah RI. Dalam dua tahun terakhir ini penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.  

Indef Kritik Kebijakan Bansos: Anggaran Naik Terus, Kemiskinan Cuma Turun 2,3 Persen Sejak 2010

"Tingkat kemiskinan yang saat ini 10,64 persen itu sebenarnya tingkat kemiskinan terendah secara persentase yang pernah dialami Indonesia," kata Bambang di kantornya, Senin 18 Desember 2017. 

Ia menuturkan tingkat kemiskinan RI memang mengalami berfluktuatif. Di mana kemiskinan tertinggi sempat terjadi pada era orde baru yang mencapai 40 persen dari jumlah masyarakat RI.

Jumlah Penduduk Miskin Belum Kembali ke Level Pra-Pandemi, Pengamat: PR Besar Pemerintah

"Tapi waktu itu dengan pembangunan yang berkelanjutan, akhirnya sebelum 1998 tingkat kemiskinan sudah di bawah 12 persen atau 11,7 persen. tapi ada krisis, ekonomi kita terkontraksi lagi, kemiskinan loncat lagi ke atas 20 persen, dan kemudian turun lagi setelah ada recovery," kata dia. 

Ia pun mengatakan pemerintah mematok target penurunan angka kemiskinan pada 2018 akan mencapai di bawah 10 persen. Setidaknya, jumlah penduduk miskin RI yang saat ini masih mencapai 27,7 juta jiwa akan turun menjadi 25 juta jiwa pada 2018.

Pilpres 2024, Prabowo dan Anies Dianggap belum Selevel dengan Ganjar

"Kunci utama mengurangi kemiskinan di bawah 10 persen, adalah bantuan atau intervensi dari pemerintah kepada rumah tangga harus tepat sasaran," kata mantan Menteri Keuangan itu.

Untuk mencapai hal tersebut, Bambang menuturkan, pemerintah harus fokus pada data yang dimiliki saat ini di mana ada sebanyak 40 persen masyarakat berpenghasilan rendah yang sangat butuh dukungan pemerintah.

"Jelas di situ ada kelompok 40 persen masyarakat berpenghasilan rendah. Kita berikan support dalam bentuk PKH (Program Keluarga Harapan), kartu sehat, kartu pintar, rastra (beras sejahtera)," ujar dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya